Gejala HIPERTIROID
Pada postingan sebelumnya, anda bisa melihat penjelasan mengenai kelenjarr TIROID (silahkan klik http://hipertiroid.blogspot.com/2009/10/kelenjar-tiroid.html). Nah, pada postingan ini, saya akan menuturkan beberapa gejala yang muncul pada penderita hipertiroid.
Selamat Membaca!
Berikut ini tabulasi singkat mengenai penyakit HIPERTIROID VS HIPOTIROID. Penjelasan mengenai kedua penyakit tersebut akan saya tulis pada postingan berikutnya. Mudah-mudahan penjelasan singkat ini bisa membuat anda lebih paham dan mengerti mengenai ciri-ciri penderita, sehingga anda tidak lagi khawatir atau mengalami salah diagnosa ketika mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini.
GEJALA
Gejala-gejala penyakit tiroid
DIAGNOSA
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.
Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah.
Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah.
Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total.
Penderita penyakit ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolik memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi.
Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid.
Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat.
Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif.
Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional.
Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa.
Selamat Membaca!
Berikut ini tabulasi singkat mengenai penyakit HIPERTIROID VS HIPOTIROID. Penjelasan mengenai kedua penyakit tersebut akan saya tulis pada postingan berikutnya. Mudah-mudahan penjelasan singkat ini bisa membuat anda lebih paham dan mengerti mengenai ciri-ciri penderita, sehingga anda tidak lagi khawatir atau mengalami salah diagnosa ketika mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini.
GEJALA
Gejala-gejala penyakit tiroid
Hipertiroidisme | Hipotiroidisme |
Denyut jantung yg cepat | Denyut nadi yg lambat |
Tekanan darah tinggi | Suara serak |
Kulit lembat & berkeringat banyak | Berbicara menjadi lambat |
Gemetaran | Alis mata rontok |
Gelisah | Kelopak mata turun |
Nafsu makan bertambah disertai penambahan berat badan | Tidak tahan cuaca dingin |
Sulit tidur | Sembelit |
Sering buang air besar & diare | Penambahan berat badan |
Lemah | Rambut kering, tipis, kasar |
Kulit diatas tulang kering menonjol & menebal | Kulit kering, bersisik, tebal, kasar Kulit diatas tulang kering menebal & menonjol |
Mata membengkak, memerah & menonjol | Sindroma terowongan karpal |
Mata peka terhadap cahaya | Kebingungan |
Mata seakan menatap | Depresi |
Kebingungan | Demensia |
DIAGNOSA
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.
Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah.
Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah.
Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total.
Penderita penyakit ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolik memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi.
Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid.
Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat.
Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif.
Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional.
Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa.
0 Response to "Gejala HIPERTIROID"
Post a Comment